Blangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik
dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional jawa.
Sebutan blangkon berasal
dari kata blangko, istilah yang dipakai masyarakat jawa untuk mengatakan
sesuatu yang siap pakai. Dulunya blangkon tidak berbentuk bulat dan siap pakai,
melainkan sama seperti ikat kepal lainnya yaknimelalui proses pengikatan yang cukup
rumit. Seiring berjalannya waktu,maka tercipta inovasi untuk membuat ikat kepala
siap pakai yang selanjutnya dijuluki sebagai blangkon.
Blangkon sebenarnya
bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan
digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional jawa. Untuk
beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang
blangkon yang disebut mondholan. Mondholan ini menandakan model rambut pria masa
itu yang sering mengikat rambut panjang mereka dibagian belakang
kepala.sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan
rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.
Sekarang lilitan rambut
panjang yang menjadi mondholan sudah dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan
berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian
belakang blangkon. Blangkon surakarta mondholannya trepes atau gepeng sedang
mondholan gaya yogyakarta berbentuk bulat seperti onde-onde.
BUSANA JAWA SURJAN
Surjan adalah pakaian laki-laki jawa dengan ciri
: berlengan panjang, berkerah tegak, dan bermotif lurik. Kata surjan, menurut
salah satu tafsir, adalah tembung garba atau gabungan dari dua kata, yaitu
"Suraksa" dan "Janma" , yang berarti "menjadi
manusi". Sementara menurut tepas Dwarapura keraton yogyakarta , surjan
berasal dari kata arab "surojan", yang berarti "pelita /
penerang". Didalam Al-quran terdapat istilah "sirojan muniran",
bermakna "pelita/penerang yang menerangi". Surjan awalnya diciptakan
kanjeng Sunan Kalijaga sebagai baju takwa, selanjutnya dijadikan sebagai
pakaian resmi Kasultanan Mataram. Ada beberapa tafsir tentang makna-makna
simbolis didalam surjan , diantaranya: bagian leher atau kerah yang memiliki
enam kancing adalah melambangkan rukun iman yang jumlahnya enam. Dua buah
kancing dibagian dada sebelah kanan dan kiri melambangkan dua kalimat syahadat.
Surjan juga memiliki tiga buah kancing yang letaknya dibagian dalam, di dada
dekat perut, letaknya tertutup, melambangkan tiga macam nafsu manusia yang
harus di redam/dikendalikan/ditutup. Ketiga nafsu tersebut adalah nafsu
bahimah (hewani), nafsu lawwamah (nafsu makan dan minum), dan nafsu
syaitaniah (nafsu setan).
KERAJINAN WARONGKO DAN KERIS.
Cara Pemesanan :
1. Datang Toko/Rumah.
2. Telp/Sms 0821 3377 5521
3. WA. 0821 3377 5521 / 081804210607
Rumah/Toko :
Jln. Pasar Ngipik-Pleret, Tegal Cerme, RT. 08, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istemewa Yogyakarta. 55197
Peta :
Sumber dari Google Maps
klik
CONTOH KATALOG LAINYA KLIK JAVA OMBUS
Surjan Lurik Tenun Alus
KLIK
PENJAHIT SURJAN, KEBAYA DAN BESKAP
KLIK
Surjan Lurik Tenun Alus
KLIK
PENJAHIT SURJAN, KEBAYA DAN BESKAP
KLIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar